Recent Posts

“Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (QS. al-Anbiya’: 7)

Sabtu, 13 Februari 2010

The Hawwa

d'Hawa...

Hawa tercipta di dunia untuk menemani sang Adam….

Lirik tersebut seakan menegaskan bahwa keberadaan wanita hanya sebatas sebagai pelengkap bagi pria saja. Lalu sebagai wanita yang mengakui adanya kesetaraan gender dalam Islam, apakah tidak ada keinginan untuk “ mengklarifikasi “ hal itu?

Hadits merupakan sumber normative kedua setelah Alquran bagi umat muslim juga menjelaskan bahwa wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki, yang kurang lebih artinya:
“ Salin berpesanlah kalian untuk berbuat baik kepada kaum perempuan, karena perempuan dicipatakan dari tulang rusuk dan bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian paling atas. Maka jika kamu berusaha untuk meluruskannyakamu akan mematahkannya, dan jika kamu membiarkan sebagaimana adanya maka ia akan tetap dalam keadaan bengkok. Maka saling berpesanlah kalian untuk berbuat baik kepada kaum perempuan.”
Hadits ini memungkinkan adanya penafsiran yang multitafsir. Pertama, jika ditilik dari tekstualnya saja memang kita dihadapkan pada kebenaran bahwa perempuan tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Kedua, jika kita memandang melalui pendekatan kontekstual dan histori, maka akan kita peroleh kesimpulan bahwa substansi dari hadits tersebut adalah bagaimanaseharusnya seorang suami memperlakukan seorang istri yaitu dengan WA’ASYIRUUHUNNA BIL MA’RUF.
Dari konteks sejarah pun tidak dapat kita pungkiri bahwa kedatangan Islam adalah selain untuk mengajarkan ke esaan tuhan juga ia menyelamatkan hak-hak perempuan dan menghormati keberadaan wanita.
Nah lho, sebagai kaum hawa harus yakin kalo Islam itu adil kok! Gak usah merasa minder dengan doktrin yang udah kadung mengakar kalo wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki sehingga kita mersa kalo posisi kita di bawah laki-laki dan merasa kalo daya integensia kretifitas kurang dari mereka. Kita bisa kok menjadi mitra yang sejajar buat mereka. Toh semua manusia di mata Allah itu sama yang membedakan adalah kadar ketakwaan kita kepadaNya.