Recent Posts

“Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (QS. al-Anbiya’: 7)

Kamis, 14 April 2011

yang tak terbaca...

About thing,
So difficult for me how to define it.
Semarang, 11 April 2011 Pukul 19:14 WIB
===
Jika kamu mau sedikit mengerti tentang aku saat ini, pasti kamu akan tahu makna sederet kalimat ini,

Sempat tumbuh kemudian layu sebelum berkembang
Kembali tumbuh dan hampir merekah, tapi layu kembali oleh musim yang tak menentu.

Ya, kalimat itulah kiranya yang mampu mendeskripsikan keadaan hatiku saat ini untukmu. Tapi lagi-lagi kamu tak tahu itu bahkan mungkin tak mau tahu…
Aku mendambakan seorang kakak, dan aku menemukan kakak yang ku cari pada dirimu…
Salahkah??? Mungkin, karena aku telah lancang mengagumimu tanpa kau tahu itu.
Lantas rasa ingin memiliki kakak itu tereduksi menjadi rasa ingin memiliki dengan konteks yang lebih special, karena keintensan kita menjalin komunikasi… aku tak tahu apakah kamu juga menjalin komunikasi yang juga intens dengan adik-adikmu yang lain??

Aku menyadari sikapmu yang tegas tapi humoris, sehingga menjadikan kamu sebagai sasaran yang tepat ketika aku sedang ada masalah. Memang, tanpa aku menceritakan masalahku tapi kamu selalu bisa mengukir senyum di bibirku, terima kasih walaupun kamu juga tak tahu itu…

Dan keinginanku itu perlahan ku kubur dalam-dalam, karena aku tahu kamu telah menentukan pilihan. Aku tahu itu meskipun kamu tidak menceritakan hal itu padaku.
Itulah bedanya, aku selalu tahu tentangmu meski kamu tak menceritakannya padaku. Dan kamu tidak akan tahu semua tentangku sebelum aku bercerita padamu… kau sosok yang tertutup. Setidaknya itulah sikap yang kamu tunjukkan padaku, entahlah pada yang lain…

Kamu meretas hubungan dengan seseorang yang sangat ku hormati sebagaimana aku menghormatimu sebagai seniorku. Mungkin kamu bukan jodohku, hiburku kala itu pada diriku sendiri.

Waktupun terus berjalan, kamu dengan cerita cinta indahmu..
Dan begitupun aku, yang juga mendapatkan seseorang yang mampu menyayangiku sepenuh hati. Akupun punya cerita cinta sendiri dengan dia…

Dua tahun sejak bunga itu layu…
Komunikasi di antara kita berjalan sebagaimana wajarnya, saling bertukar kabar dan sedikit basa-basi menanyakan perkuliahan…

Akhirnya cerita cintaku dengan si dia berakhir…
Dan tanpa diminta dan juga tanpa kamu tahu tentang kisah sedihku ini, kamu datang seakan memberi harapan baru padaku…
Akupun menyambut hangat kedatanganmu sebagai pelipur kesedihan atas kegagalan cintaku, meskipun dengan format yang sama. Ya, tetap seperti dulu, aku junior dan kamu senior…

Dan cuma ingin sekedar sharing, aku mengabarimu perihal kesehatanku yang kurang baik.
Kamu pun entah wajar atau tidak, aku merasa suka dengan perhatian-perhatian kecil yang kamu berikan padaku. Aku bahagia ketika sms mu mampir di hapeku.

Bunga itu kembali tumbuh…
Dan dalam waktu yang amat singkat bunga itupun mulai merekah, dan kian merekah ketika hapeku berbunyi dengan menampilkan namamu… kau menelponku di saat aku butuh pencerahan, motivasi, juga ilmu yang tak ku dapatkan di jurusanku.. terima kasih untuk tambahan wawasannya..

Suatu saat seorang senior bilang padaku bahwa cinta sejatimu adalah dia yang jauh di sana, meskipun kalian sudah tak membina hubungan seperti dulu lagi tapi cinta kalian tetap terjaga, begitu yang dia bilang padaku. Aku hanya diam, aku tahu maksud dari perkataan itu. Ya, supaya aku tidak terlalu berharap padamu. Dalam hatipun ku ucapkan terima kasih padanya telah mengingatkanku, mungkin dia tak mau melihatku kecewa.

Sebenarnya aku sudah tahu tentang ceritamu itu,
Ya lagi-lagi aku selalu tahu tentangmu. Lewat Kisah yang kamu tuturkan dalam blogmu tertanggal 10 Januari 2010. Cukup bagiku untuk mengerti tentang nasib cintamu bersamanya… aku terharu, aku juga melihat cinta yang masih begitu besar yang kamu berikan untuknya lewat tulisanmu itu…

Jujur, sebagai wanita aku merasakan sedikit cemburu setelah membaca tulisanmu itu.
Komunikasi kita masih terus berjalan…
Dan tiba-tiba terhenti, entahlah mungkin karena kejenuhan atau apa, aku tidak tahu…
Karena dalam hal ini aku sulit sekali menerjemahkan pikiran dan perasaanmu itu.
Dan bunga itupun layu karena musim yang tak menentu….

perlahan tapi pasti bunga itu terus layu, dan akhirnya gugur ke tanah... bersama gugurnya rasa yang ku pendam selama ini untukmu...
Aku akan kembali mengubur rasa ingin memiliki itu, tapi aku akan tetap mengaharap kehadiranmu sebagai sosok kakak yang aku impikan.
Karena aku bisa belajar tentang banyak hal darimu..
Pengetahuan, dan juga sifatmu yang misterius itu.