A. Identitas Masjid
Nama Masjid : Baiturrahman
Alamat : Jl. Pandanaran No. 126 Semarang
No. Telp : 024 831 0155
B. Sejarah Singkat Masjid Baiturrahman
Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman dimulai pada 10 Agustus 1968 dengan ditandai pemasangan tiang pancang untuk pondasi masjid sebanyak 137 buah. Masjid yang berasitektur gaya jawa ini, memiliki kubah bagian dalam yang terbuat dari kayu, bangunannya berbentuk limasan dan berdiri di atas lahan seluas 11. 765 m2 . Sebelum adanya Masjid Agung Jawa Tengah, masjid ini merupakan masjid terbesar di Semarang. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974.
Keberadaan masjid ini hingga sekarang menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Semarang, apalagi lokasinya berada di pusat kota. Saat ini Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan wadah berkumpulnya umat, melainkan juga pusat dakwah Islam. Di kompleks tersebut juga berkembang pesat lembaga pendidikan TK-SD H Isriati. Ia menjadi simbol oase religisiotas di tengah-tengah aktivitas kapitalisme di gedung-gedung mal dan perkantoran yang mengelilinginya.
C. Permasalahan Kiblat Masjid Baiturrahman
Saat didirikannya pada tahun 1968, penentuan arah kiblat masjid Baiturrahman dibimbing oleh ahli Falak dari Kudus bernama Mbah Kyai Jalil. Namun pada pengecekan ulang arah kiblat yang dilakukan pada Rabu, 13 Januari 2010 oleh Tim Sertifikasi Arah Kiblat Kanwil Depag provinsi Jawa Tengah yang baru saja dibentuk oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo terungkap bahwa arah kiblat masjid tersebut melenceng sebesar 2 derajat 0 menit 33 detik ke arah selatan, akibatnya arah kiblat melenceng 215, 46 km atau arah shalat pengguna masjid tersebut tertuju antara Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Seperti yang dilansir oleh harian Suara Merdeka, Kabid Urais kanwil Depag Provinsi Jateng Achmad Suyuti menerangkan, program sertifikasi ini telah dilakukan mulai awal 2009 di seluruh masjid agung yang berada di kabupaten/kota. Hal tersebut dilakukan guna meluruskan kiblat yang dimungkinkan melenceng karena terakhir diukur sejak pendiriannya. Setelah diukur ulang dan disempurnakan arahnya, masjid mendapatkan sertifikat dan prasasti. Sedangkan mengenai awal penentuan arah kiblat Masjid Baiturrahman pada saat dibangun, menurut penuturan Suyuti masih menggunakan kompas. Penggunaan kompas itulah yang diduga kuat menjadikan kiblat masjid ini melenceng, karena penggunaan kompas memiliki kelamahan, yakni arah jarum terpengaruh dengan logam yang berada di sekitar masjid.
D. Respon Masyarakat
Setelah terungkapnya kemelencengan arah kiblat masjid Baiturrahman tidak mempengaruhi jumlah umat Islam untuk mengikuti jamaah shalat jumat pada 15 Januari 2010. Ratusan jamaah masih nampak khusuk dalam shalatnya. Namun ternyata banyak dari jamaah yang belum mengetahui tentang melencengnnya arah kiblat pada masjid tersebut.
Dari beberapa jamaah menyatakan bahwa shalatnya selama ini sah dikarenakan belum adanya pengetahuan tentang kemelencengan ini. Meskipun demikian jamaah meminta kepada pengurus untuk segera memperbaiki arah kiblat masid Baiturrahman agar shalatnya dapat dilakukan dengan mantap dan sah.
Menurut penelitian penulis, saat ini kiblat masjid Baiturrahman sudah dibenarkan sesuai dengan hasil pengecekan yang telah dilakukan oleh Tim Sertifikasi Arah Kiblat Kanwil Depag provinsi Jawa Tengah yang dilakukan pada 13 Januari 2010 lalu. Hal ini terlihat dengan ditempelnya lakban warna hitam yang biasanya digunakan sebagai shaf baru di masjid-masjid yang melenceng arah kiblatnya. Lakban ini ditempelkan pada lantai satu masjid Baiturrahman
E. Tugas Mandiri: Praktek Pengukuran Arah Kiblat
Pada 19 Desember 2011, penulis melakukan praktek pengukuran arah kiblat di masjid Baiturrahman dengan beberapa kawan menggunakan program Mizwala Qibla Finder, yaitu sebuah intrumen falak hasil rakitan Hendro Setyanto (Lajnah Falakiyah PBNU dan anggota BHRD Jawa Barat).
Pengukuran menggunakan alat ini sangat bergantung pada matahari, karena memang mizwala hanya mampu bekerja dengan bantuan sinar matahari. Ini berarti mizwala tidak berfungsi di malam hari.
Langkah pertama yang dilakukan dalam penggunaan instrumen ini adalah dengan memasukkan data lintang dan bujur tempat ybs, waktu pembidikan matahari dan interval waktunya di program mizwah maka secara otomatis program ini menampilkan besaran sudut arah kiblat tempat ybs dan menampilkan besaran sudut arah matahari pada waktu tersebut. Maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah dengan menggeser titik bayangan ke sudut arah kiblat yang ditampilkan oleh program tersebut. Arah yang ditunjukkan itulah arah kiblat.
Hasil dari pengamatan kami tentang kiblat masjid Baiturrahman dengan bantuan mizwala ini adalah bahwa arah kiblat masjid ini tepat.
http://seputarsemarang.com/

Best Casinos in Atlanta, GA - Mapyro
BalasHapusVisit the 진주 출장안마 map for the 경기도 출장마사지 best casinos in Atlanta, GA. 서울특별 출장샵 The 양주 출장샵 closest casinos on the map are Harrah's Cherokee 고양 출장안마 Casino, Casino at